Hari Raya Agama Hindu Di Indonesia
Hari Raya Galungan - Galungan terjadi setiap 210 hari dan berlangsung selama 10 hari. Hari raya ini merayakan kedatangan para dewa dan hyang (leluhur) ke bumi untuk tinggal lagi di rumah keturunan mereka. Perayaan ditandai dengan persembahan, tarian dan pakaian baru. Para hyang harus terhibur dan disambut secara layak, dan doa-doa dan persembahan harus dipersembahkan untuk mereka. Keluarga-keluarga yang para leluhurnya belum dikremasi, tapi masih dimakamkan di pemakaman desa, harus membuat persembahan di kuburan mereka. Kuningan adalah hari terakhir liburan ini, ketika para dewa dan hyang berangkat pergi hingga hari raya Galungan berikutnya.
Hari Raya Saraswati - Saraswati adalah dewi pengetahuan, sains, dan sastra. Dia menguasai dunia intelektual dan kreatif, dan merupakan dewi pelindung perpustakaan dan sekolah. Pemeluk Hindu Bali percaya bahwa pengetahuan adalah media penting untuk mencapai tujuan hidup sebagai manusia, dan begitu menghormati Dewi Saraswati. Dia juga dirayakan karena berhasil menjinakkan pikiran yang selalu mengembara dan penuh nafsu dari kekasihnya, Brahma, yang disibukkan oleh dewi eksistensi material, Shatarupa. Pada hari tersebut, tidak ada yang diperbolehkan untuk membaca atau menulis, dan persembahan dilakukan kepada lontar (naskah lontar), buku , dan kuil-kuil.
Hari Saraswati diperingati setiap 210 hari pada Saniscara Umanis Wuku Watugunung dan menandai awal tahun baru menurut kalender Pawukon Bali. Upacara dan doa-doa diadakan di kuil-kuil di halaman keluarga, desa dan tempat bisnis dari pagi sampai tengah hari . Doa-doa juga diadakan di sekolah atau kuil Hindu lainnya di sekolah. Guru dan siswa tidak mengenakan seragam biasa, namun gaun upacara cerah yang berwarna-warni, mengisi pulau Bali dengan aneka warna. Anak-anak membawa bebuahan dan kue tradisional ke sekolah sebagai persembahan di kuil Saraswati.[8]
Hari Raya Nyepi - Nyepi adalah hari keheningan Hindu atau Tahun Baru Hindu dalam kalender Saka Bali. Perayaan terbesar diadakan di Bali maupun di masyarakat Hindu Bali di tempat lain di Indonesia. Pada malam tahun baru desa dibersihkan, berbagai masakan dimasak selama dua hari dan di malam hari sebanyak mungkin kebisingan dibuat untuk menakut-nakuti roh jahat. Pada hari berikutnya, umat Hindu Bali tidak meninggalkan rumah mereka, memasak atau melakukan kegiatan apapun. Jalan-jalan sepi, dan wisatawan tidak diperbolehkan untuk meninggalkan kompleks hotel.
Hari Nyepi ditentukan dengan menggunakan kalender Bali (lihat di bawah), hari Nyepi jatuh pada malam bulan baru setiap kali terjadi sekitar bulan Maret / April setiap tahunnya. Oleh karena itu, tanggal Hari Nyepi berubah setiap tahunnya, dan tidak ada jumlah konstan perbedaan hari antara masing-masing Nyepi seperti Galungan atau Kuningan. Untuk mengetahui kapan Nyepi jatuh pada tahun tertentu, dibutuhkan informasi tentang siklus bulan dalam tahun tersebut. Setiap kali bulan baru terjadi di antara pertengahan Maret dan pertengahan April, malam tersebut akan menjadi malam kegiatan besar dan pengusiran roh jahat di seluruh pulau Bali, sedangkan hari berikutnya akan menjadi hari damai dan tenang total, di mana segala sesuatu berhenti selama sehari .
sumber : http://id.wikipedia.org
Hari Raya Galungan - Galungan terjadi setiap 210 hari dan berlangsung selama 10 hari. Hari raya ini merayakan kedatangan para dewa dan hyang (leluhur) ke bumi untuk tinggal lagi di rumah keturunan mereka. Perayaan ditandai dengan persembahan, tarian dan pakaian baru. Para hyang harus terhibur dan disambut secara layak, dan doa-doa dan persembahan harus dipersembahkan untuk mereka. Keluarga-keluarga yang para leluhurnya belum dikremasi, tapi masih dimakamkan di pemakaman desa, harus membuat persembahan di kuburan mereka. Kuningan adalah hari terakhir liburan ini, ketika para dewa dan hyang berangkat pergi hingga hari raya Galungan berikutnya.
Hari Raya Saraswati - Saraswati adalah dewi pengetahuan, sains, dan sastra. Dia menguasai dunia intelektual dan kreatif, dan merupakan dewi pelindung perpustakaan dan sekolah. Pemeluk Hindu Bali percaya bahwa pengetahuan adalah media penting untuk mencapai tujuan hidup sebagai manusia, dan begitu menghormati Dewi Saraswati. Dia juga dirayakan karena berhasil menjinakkan pikiran yang selalu mengembara dan penuh nafsu dari kekasihnya, Brahma, yang disibukkan oleh dewi eksistensi material, Shatarupa. Pada hari tersebut, tidak ada yang diperbolehkan untuk membaca atau menulis, dan persembahan dilakukan kepada lontar (naskah lontar), buku , dan kuil-kuil.
Hari Saraswati diperingati setiap 210 hari pada Saniscara Umanis Wuku Watugunung dan menandai awal tahun baru menurut kalender Pawukon Bali. Upacara dan doa-doa diadakan di kuil-kuil di halaman keluarga, desa dan tempat bisnis dari pagi sampai tengah hari . Doa-doa juga diadakan di sekolah atau kuil Hindu lainnya di sekolah. Guru dan siswa tidak mengenakan seragam biasa, namun gaun upacara cerah yang berwarna-warni, mengisi pulau Bali dengan aneka warna. Anak-anak membawa bebuahan dan kue tradisional ke sekolah sebagai persembahan di kuil Saraswati.[8]
Hari Raya Nyepi - Nyepi adalah hari keheningan Hindu atau Tahun Baru Hindu dalam kalender Saka Bali. Perayaan terbesar diadakan di Bali maupun di masyarakat Hindu Bali di tempat lain di Indonesia. Pada malam tahun baru desa dibersihkan, berbagai masakan dimasak selama dua hari dan di malam hari sebanyak mungkin kebisingan dibuat untuk menakut-nakuti roh jahat. Pada hari berikutnya, umat Hindu Bali tidak meninggalkan rumah mereka, memasak atau melakukan kegiatan apapun. Jalan-jalan sepi, dan wisatawan tidak diperbolehkan untuk meninggalkan kompleks hotel.
Hari Nyepi ditentukan dengan menggunakan kalender Bali (lihat di bawah), hari Nyepi jatuh pada malam bulan baru setiap kali terjadi sekitar bulan Maret / April setiap tahunnya. Oleh karena itu, tanggal Hari Nyepi berubah setiap tahunnya, dan tidak ada jumlah konstan perbedaan hari antara masing-masing Nyepi seperti Galungan atau Kuningan. Untuk mengetahui kapan Nyepi jatuh pada tahun tertentu, dibutuhkan informasi tentang siklus bulan dalam tahun tersebut. Setiap kali bulan baru terjadi di antara pertengahan Maret dan pertengahan April, malam tersebut akan menjadi malam kegiatan besar dan pengusiran roh jahat di seluruh pulau Bali, sedangkan hari berikutnya akan menjadi hari damai dan tenang total, di mana segala sesuatu berhenti selama sehari .
sumber : http://id.wikipedia.org